tabungan pensiun
Tabungan pensiun bagi pekerja informal perlukah ini jawabannya adalah pertanyaan penting yang harus dijawab oleh jutaan orang di Indonesia yang bekerja tanpa gaji tetap, jaminan sosial, atau tunjangan hari tua. Mulai dari pedagang kaki lima, tukang ojek, buruh harian, penjahit, hingga pengemudi online โ mereka tidak punya skema pensiun otomatis seperti pegawai negeri atau karyawan perusahaan. Akibatnya, banyak yang mengandalkan anak, menabung di celengan, atau berharap bisa terus bekerja sampai tua. Padahal, fisik tidak akan selamanya kuat, dan masa tua butuh persiapan finansial yang matang.
Faktanya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dan ILO 2025, lebih dari 78% pekerja di Indonesia berada di sektor informal, dan hanya 12% dari mereka yang memiliki tabungan atau jaminan pensiun yang cukup. Banyak yang baru menyadari pentingnya pensiun saat usia sudah lanjut dan tidak bisa bekerja lagi โ saat itu, terlambat untuk mengejar ketinggalan.
Artikel ini akan membahas:
- Siapa saja pekerja informal
- Kenapa pensiun jadi isu kritis
- Apakah tabungan pensiun diperlukan?
- Cara memulai meski penghasilan tidak tetap
- Program pemerintah & BPJS Ketenagakerjaan
- Strategi keuangan jangka panjang
- Panduan untuk pemula
Semua dibuat untuk membantu kamu memahami bahwa masa tua yang tenang bukan impian โ tapi bisa direncanakan, bahkan oleh pekerja informal sekalipun.
Siapa Saja Pekerja Informal di Indonesia?
Pekerja informal adalah mereka yang bekerja tanpa kontrak tetap, tidak mendapat jaminan sosial, dan penghasilannya tidak tetap setiap bulan. Contohnya:
| PROFESI | CIRI KHAS |
|---|---|
| Pedagang Kaki Lima (PKL) | Omzet harian, tidak ada cuti, modal sendiri |
| Tukang Ojek & Sopir Angkot | Pendapatan tergantung penumpang, tidak ada asuransi |
| Buruh Harian Lepas | Dibayar per hari, tidak ada jaminan kerja |
| Penjahit & Tukang Jahit Rumahan | Order tidak menentu, tanpa gaji tetap |
| Petani & Nelayan | Bergantung musim dan cuaca, tidak ada tunjangan |
| Pengemudi Online (Ojol, Gojek, Grab) | Tarif fluktuatif, tanpa jaminan hari tua |
| Pekerja Kreatif (fotografer, makeup artist, dll) | Proyek-based, tanpa payroll tetap |
Sebenarnya, pekerja informal adalah tulang punggung ekonomi Indonesia.
Tentu saja, mereka menyediakan lapangan kerja dan layanan sehari-hari.
Karena itu, kesejahteraan mereka harus jadi prioritas nasional.

Kenapa Pensiun Jadi Isu Kritis bagi Pekerja Tanpa Gaji Tetap?
Beberapa alasan utama:
- Tidak ada dana pensiun otomatis dari perusahaan โ tidak seperti PNS atau karyawan swasta
- Penghasilan tidak tetap โ sulit menabung secara konsisten
- Tidak punya akses ke asuransi pensiun โ banyak yang tidak tahu cara daftar
- Fokus pada kebutuhan harian โ tabungan pensiun dianggap “belum perlu”
- Harapan terus bekerja sampai tua โ padahal fisik tidak akan selamanya kuat
Sebenarnya, banyak pekerja informal berpikir, “Kalau sudah tua, saya tinggal minta bantuan anak”.
Tidak hanya itu, mereka tidak ingin jadi beban.
Karena itu, penting untuk mengubah mindset: pensiun bukan soal uang saja โ tapi martabat di masa tua.
Perlukah Tabungan Pensiun bagi Pekerja Informal? Ini Jawabannya
Jawabannya: YA, sangat perlu.
Meskipun kamu tidak punya gaji tetap, tabungan pensiun tetap wajib dipersiapkan, karena:
1. Fisik Tidak Akan Selamanya Kuat
- Saat usia 60+, banyak pekerjaan fisik tidak bisa dilakukan lagi
- Sakit, cedera, atau usia membuat produktivitas menurun
Sebenarnya, tidak ada jaminan kamu bisa terus bekerja sampai tua.
Tentu saja, kecelakaan atau penyakit bisa menghentikan aktivitas kapan saja.
Karena itu, harus ada cadangan.
2. Anak Tidak Harus Jadi Penopang
- Anak punya tanggung jawab sendiri (keluarga, pendidikan, rumah)
- Menjadi beban anak bisa menimbulkan stres keluarga
Sebenarnya, orang tua yang mandiri justru membuat anak lebih tenang.
Tidak hanya itu, hubungan keluarga jadi lebih harmonis.
Karena itu, persiapkan masa tua agar tidak merepotkan anak.
3. Hidup Bisa Lebih Panjang
- Harapan hidup di Indonesia naik โ 72 tahun (pria), 76 tahun (wanita)
- Artinya, kamu butuh dana untuk 10โ20 tahun setelah tidak bekerja
Sebenarnya, semakin sehat kamu, semakin lama kamu butuh dana.
Tidak hanya itu, biaya kesehatan di usia tua justru lebih tinggi.
Karena itu, tabungan pensiun bukan pilihan โ tapi keharusan.
Cara Memulai Tabungan Pensiun meski Penghasilan Tidak Tetap
1. Mulai dari yang Kecil, Tapi Konsisten
- Tabung Rp 5.000โ20.000/hari saat ada uang lebih
- Gunakan celengan fisik atau rekening digital
Sebenarnya, konsistensi jauh lebih penting daripada jumlah besar.
Tentu saja, Rp 10.000/hari = Rp 365.000/tahun โ dalam 20 tahun = Rp 7,3 juta (belum bunga)
Karena itu, mulai sekarang, jangan tunda.
2. Gunakan Rekening Terpisah
- Pisahkan dari rekening operasional
- Gunakan tabungan berjangka atau deposito
Sebenarnya, rekening terpisah cegah godaan untuk dipakai.
Tidak hanya itu, bunga lebih tinggi.
Karena itu, simpan uang pensiun di tempat yang “tidak mudah dijangkau”.
3. Manfaatkan Program BPJS Ketenagakerjaan (Tunjangan Hari Tua)
- Iuran mulai Rp 16.800/bulan
- Saat pensiun (56+), dapat uang tunai sekaligus atau bulanan
Sebenarnya, BPJS Ketenagakerjaan dibuka untuk pekerja informal sejak 2015.
Tidak hanya itu, pendaftaran bisa lewat agen, e-KTP, atau aplikasi resmi.
Karena itu, jangan lewatkan kesempatan ini.
4. Gabung Komunitas atau Arisan Pensiun
- Buat kelompok arisan khusus pensiun
- Setiap anggota setor rutin, dana dikelola bersama
Sebenarnya, kekuatan komunitas bisa jadi motivasi menabung.
Tentu saja, saling mengingatkan dan mendukung.
Karena itu, kolaborasi lokal sangat efektif.
5. Investasi Mikro (Emas, Reksa Dana Syariah, Saham Ritel)
- Beli emas perhiasan atau logam mulia secara bertahap
- Gunakan aplikasi investasi dengan modal kecil (GoInvestasi, Bibit, dll)
Sebenarnya, investasi bisa jadi pelipatganda tabungan pensiun.
Tidak hanya itu, emas punya nilai stabil jangka panjang.
Karena itu, kombinasikan tabungan dan investasi.
Program Pemerintah & BPJS Ketenagakerjaan untuk Pekerja Informal
| PROGRAM | KETERANGAN |
|---|---|
| BPJS Ketenagakerjaan (THT) | Iuran mulai Rp 16.800/bulan, dapat manfaat saat pensiun, cacat, atau meninggal |
| Program Bantuan Iuran (PBI) Jamsos | Pemerintah bayar iuran BPJS untuk pekerja miskin |
| Pelatihan Kewirausahaan | Dinas Koperasi & UKM bantu pelatihan & modal usaha |
| KUR Mikro | Pinjaman tanpa agunan untuk tambah modal usaha |
| Agen Perubahan | Petugas pemerintah yang membantu pendaftaran BPJS di lapangan |
Sebenarnya, pemerintah sudah menyediakan banyak program, tapi minim sosialisasi.
Tentu saja, banyak pekerja informal tidak tahu cara daftar.
Karena itu, edukasi dan akses harus diperluas.
Strategi Keuangan Jangka Panjang untuk Masa Tua yang Tenang
| STRATEGI | PENJELASAN |
|---|---|
| Buat Anggaran Harian | Catat pemasukan & pengeluaran, alokasikan untuk pensiun |
| Prioritaskan Dana Darurat | Minimal 3โ6 bulan biaya hidup sebelum fokus pensiun |
| Diversifikasi Penghasilan | Tambah usaha sampingan atau passive income |
| Hindari Utang Konsumtif | Jangan gunakan pinjol untuk kebutuhan sehari-hari |
| Edukasi Diri tentang Keuangan | Ikut pelatihan gratis dari pemerintah atau komunitas |
Sebenarnya, kesejahteraan di masa tua dimulai dari keputusan kecil hari ini.
Tidak hanya itu, kedisiplinan finansial adalah kunci utama.
Karena itu, mulai dari hal kecil, tapi konsisten.
Penutup: Masa Tua Bukan Hanya Impian, Tapi Harus Diperjuangkan
Tabungan pensiun bagi pekerja informal perlukah ini jawabannya bukan sekadar “ya” atau “tidak” โ tapi pernyataan bahwa setiap orang berhak atas masa tua yang bermartabat, tanpa menjadi beban.
Kamu tidak perlu punya gaji tetap untuk mempersiapkannya.
Cukup mulai dari Rp 5.000/hari, daftar BPJS Ketenagakerjaan, dan konsisten menabung.

Karena pada akhirnya,
kemerdekaan finansial di usia tua bukan milik karyawan kantoran saja โ tapi juga milik pedagang, tukang ojek, dan pekerja keras lainnya.
Akhirnya, dengan satu keputusan:
๐ Daftar BPJS Ketenagakerjaan minggu ini
๐ Mulai tabung Rp 10.000/hari
๐ Ajak teman seprofesi untuk ikut arisan pensiun
Kamu bisa membangun masa depan yang tenang, mandiri, dan penuh martabat.
Jadi,
jangan anggap remeh hari tua.
Jangan tunda menabung.
Dan jangan biarkan usia membuatmu terjatuh.
Karena orang tua yang mandiri adalah warisan terbaik untuk anak cucu.
Sebenarnya, alam tidak butuh kita.
Tentu saja, kita yang butuh alam untuk bertahan hidup.
Dengan demikian, menjaganya adalah bentuk rasa syukur tertinggi.
Padahal, satu generasi yang peduli bisa mengubah masa depan.
Akhirnya, setiap tindakan pelestarian adalah investasi di masa depan.
Karena itu, mulailah dari dirimu โ dari satu keputusan bijak.