Tren Belanja Online 2025
Tren belanja online 2025 konsumen makin pilih produk ramah lingkungan adalah fenomena nyata yang mengubah wajah e-commerce di Indonesia โ karena belanja online bukan lagi sekadar soal harga murah dan pengiriman cepat, tapi soal nilai, tanggung jawab, dan dampak terhadap bumi. Dulu, banyak yang mengira “belanja online = cari yang termurah, cepat sampai, dan banyak diskon”. Kini, semakin banyak konsumen menyadari bahwa setiap klik beli punya jejak karbon, setiap kemasan plastik berdampak pada laut, dan setiap produk impor mengurangi ruang bagi UMKM lokal. Banyak dari mereka yang mulai mencari kata kunci seperti “produk daur ulang”, “zero waste”, “organik lokal”, atau “kemasan ramah lingkungan” sebelum membeli. Yang lebih menarik: beberapa konsumen rela membayar 10โ20% lebih mahal untuk produk yang bisa dibuktikan ramah lingkungan, transparan dalam rantai pasok, dan mendukung petani atau pengrajin lokal.
Faktanya, menurut Katadata, iPrice, dan survei 2025, 7 dari 10 konsumen online di Indonesia lebih memilih produk ramah lingkungan jika kualitas dan harga sebanding, dan penjualan produk “green” di e-commerce naik 140% dalam 3 tahun terakhir. Banyak marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak kini menambahkan filter “Produk Hijau”, “Lokal”, atau “Ramah Lingkungan”, bahkan ada yang memberi badge khusus untuk UMKM yang menggunakan kemasan daur ulang. Yang membuatnya makin kuat: konsumen generasi Z dan milenial tidak hanya peduli harga โ tapi juga etika, transparansi, dan keberlanjutan. Kini, belanja online bukan lagi soal konsumsi โ tapi soal kontribusi.
Artikel ini akan membahas:
- Pergeseran nilai konsumen
- Data minat produk hijau 2025
- Produk ramah lingkungan yang laris
- Peran platform e-commerce
- Peluang UMKM lokal
- Tips hindari greenwashing
- Panduan bagi konsumen & pelaku usaha
Semua dibuat dengan gaya obrolan hangat, seolah kamu sedang ngobrol dengan teman yang dulu beli apa saja asal murah, kini justru teliti label, baca deskripsi, dan pilih produk yang “baik untuk bumi”. Karena belanja sejati bukan diukur dari seberapa banyak yang dibeli โ tapi seberapa bijak pilihan yang diambil.
Pergeseran Konsumen: Dari Harga Murah ke Nilai & Dampak Lingkungan
Dulu, prioritas konsumen online:
- Harga termurah
- Ongkir gratis
- Diskon besar
- Pengiriman cepat
Kini, pertanyaan baru muncul:
- Apakah produk ini ramah lingkungan?
- Apakah kemasannya bisa didaur ulang?
- Apakah ini produk lokal atau impor?
- Apakah brand ini transparan soal bahan dan prosesnya?
Sebenarnya, konsumen makin sadar bahwa setiap pembelian adalah suara untuk dunia yang ingin mereka tinggali.
Tidak hanya itu, mereka ingin brand yang sejalan dengan nilai mereka.
Karena itu, belanja bukan lagi transaksi โ tapi ekspresi identitas.

Data 2025: Seberapa Besar Minat Konsumen terhadap Produk Hijau?
| DATA | ANGKA | SUMBER |
|---|---|---|
| Konsumen yang lebih pilih produk hijau jika harga sebanding | 70% | Katadata 2025 |
| Kenaikan penjualan produk ramah lingkungan di e-commerce | +140% (3 tahun) | iPrice Report |
| Konsumen yang cek kemasan sebelum beli | 65% | Survei Konsumen Hijau 2025 |
| Konsumen yang rela bayar lebih untuk produk hijau | 58% | Green Consumer Index |
| Produk dengan label “lokal” lebih dipilih | 73% | Bukalapak Insight |
Sebenarnya, angka-angka ini menunjukkan pergeseran besar dalam mindset konsumen.
Tidak hanya itu, ini bukan tren sesaat โ tapi perubahan struktural.
Karena itu, pelaku usaha harus siap.
Produk Ramah Lingkungan yang Makin Laris di E-Commerce
| PRODUK | ALASAN POPULER |
|---|---|
| Tumbler & Botol Minum Stainless | Gantikan plastik sekali pakai, desain estetik, tahan lama |
| Kantong Belanja Kain (Tote Bag) | Bisa dipakai berulang, modis, bisa custom |
| Sabun & Sampo Batang | Tanpa kemasan plastik, hemat, efektif |
| Produk Perawatan Rumah dari Bahan Alami | Bebas bahan kimia keras, aman untuk keluarga |
| Pakaian dari Kapas Organik atau Daur Ulang | Ramah kulit, produksi lebih bersih |
| Makanan Organik & Lokal | Segar, tanpa pestisida, dukung petani |
| Mainan Kayu untuk Anak | Aman, tidak beracun, bisa warisan |
Sebenarnya, produk hijau yang laris adalah yang praktis, berkualitas, dan punya cerita.
Tidak hanya itu, konsumen ingin produk yang bisa digunakan sehari-hari.
Karena itu, bukan sekadar simbol โ tapi solusi nyata.
Peran Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak dalam Dorong Produk Hijau
| PLATFORM | INISIATIF |
|---|---|
| Tokopedia | “Gerakan Bijak Berbelanja”, filter “Produk Lokal & Hijau”, kampanye #MulaiAjaDulu |
| Shopee | “Green Day”, diskon untuk produk ramah lingkungan, kolaborasi dengan brand hijau |
| Bukalapak | “Bijak Belanja”, badge “UMKM Hijau”, promosi produk lokal |
Sebenarnya, marketplace kini jadi agen perubahan, bukan hanya pasar.
Tidak hanya itu, mereka bisa mengarahkan jutaan konsumen ke pilihan yang lebih baik.
Karena itu, kolaborasi dengan UMKM hijau sangat penting.
Peluang UMKM: Bisnis Lokal dengan Label “Ramah Bumi”
| PELUANG | PENJELASAN |
|---|---|
| Kemasan Ramah Lingkungan | Gunakan kertas daur ulang, daun pisang, atau kain |
| Produksi Lokal & Skala Kecil | Kurangi emisi transportasi, lebih transparan |
| Cerita di Balik Produk | “Dibuat oleh ibu rumah tangga di desa”, “bahan dari pertanian organik” |
| Kolaborasi dengan Komunitas | Edukasi, workshop, kampanye bersama |
| Sertifikasi Hijau (Opsional) | Bisa mulai dari sertifikasi lokal atau komunitas |
Sebenarnya, UMKM punya keunggulan alami: lokal, personal, dan fleksibel.
Tidak hanya itu, konsumen lebih percaya produk kecil yang jujur.
Karena itu, jangan takut bersaing dengan brand besar.
Tips untuk Konsumen: Cara Pilih Produk Hijau yang Asli, Bukan Sekadar “Greenwashing”
| TIPS | PENJELASAN |
|---|---|
| Baca Deskripsi Produk | Cari detail bahan, proses, dan kemasan |
| Cek Ulasan & Foto Asli | Apakah konsumen lain konfirmasi keberlanjutannya? |
| Hindari Klaim Kabur | “Alami”, “hijau”, “ramah bumi” tanpa bukti = waspada |
| Cari Bukti Nyata | Foto proses produksi, kemasan, atau sertifikasi |
| Pilih Produk Lokal | Lebih transparan, jejak karbon lebih rendah |
| Dukung Brand yang Transparan | Yang buka data, jujur soal kekurangan, dan terbuka kritik |
Sebenarnya, greenwashing adalah tipu daya yang merusak kepercayaan.
Tidak hanya itu, konsumen cerdas bisa menciumnya.
Karena itu, pilih yang benar-benar konsisten.
Penutup: Belanja Online Bukan Hanya Soal Klik โ Tapi Soal Pilihan yang Membentuk Masa Depan
Tren belanja online 2025 konsumen makin pilih produk ramah lingkungan bukan sekadar laporan pasar โ tapi pengakuan bahwa setiap klik beli adalah suara untuk dunia yang ingin kita tinggali: apakah kita ingin bumi yang penuh sampah plastik, atau dunia yang lebih bersih, adil, dan berkelanjutan?
Kamu tidak perlu jadi aktivis untuk berkontribusi.
Cukup pilih satu produk ramah lingkungan, baca deskripsinya, dan bagikan ke teman.
Karena pada akhirnya,
setiap tumbler yang dibeli, setiap tote bag yang digunakan, setiap sabun batang yang dipakai โ adalah bukti bahwa konsumen bukan lagi korban iklan, tapi agen perubahan yang sadar, pilih, dan bertindak.

Akhirnya, dengan satu keputusan:
๐ Pilih produk yang baik untuk bumi
๐ Dukung UMKM lokal & hijau
๐ Jadikan belanja sebagai bentuk kepedulian, bukan pelampiasan
Kamu bisa menjadi bagian dari generasi konsumen yang tidak hanya membeli โ tapi juga memperbaiki, menyelamatkan, dan memberi harapan pada bumi.
Jadi,
jangan anggap belanja hanya soal kebutuhan.
Jadikan sebagai bentuk pilihan moral.
Dan jangan lupa: di balik setiap “Terima kasih, Kak, produknya bagus dan ramah lingkungan!” dari pembeli, ada pilihan bijak untuk tidak mengikuti arus, tapi menciptakan gelombang baru.
Sebenarnya, alam tidak butuh kita.
Tentu saja, kita yang butuh alam untuk bertahan hidup.
Dengan demikian, menjaganya adalah bentuk rasa syukur tertinggi.
Padahal, satu generasi yang peduli bisa mengubah masa depan.
Akhirnya, setiap tindakan pelestarian adalah investasi di masa depan.
Karena itu, mulailah dari dirimu โ dari satu keputusan bijak.