Skip to content
December 5, 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • VK
  • Youtube
  • Instagram

informasi indonesia

Informas Indonesia Terkini Seputar Negara KONOHA

banner-promo-full-blue-revised
Primary Menu
  • Home
  • Single Post
  • Main Banner
    • Free
      • Tab, Slider and Trending
      • Editor, Slider and Tab
      • Slider and Trending
      • Slider, Editor and Tab
    • Pro
      • Tab, Slider and Trending
      • Tab, Slider and Editor
      • Slider, Editor and Trending
      • Slider and Trending
      • Slider and Tab
      • Slider and Editor
      • Carousel
  • Archive
    • Free
      • List Layout
      • List Right Layout
      • Full Title after Image
      • Full Title before Image
    • Pro
      • 2 Column Grid
      • 3 Column Grid
      • List Layout
      • List Right Layout
      • List Alternative
      • Masonry
      • Full Title after Image
      • Full Title before Image
      • Full Title over Image
  • All Demos
    • Free
      • Sport
      • Fashion
      • Classic
      • Food Recipe
      • Travel
    • Pro
      • Morenews Pro
      • Sport Pro
      • Fashion Pro
      • Classic Pro
      • Food Recipe Pro
      • Travel Pro
      • Online Mag Pro
      • Crypto News Pro
      • Fitness Pro
Watch Videos
  • Home
  • Sports
  • Olahraga Tradisional yang Harus Dilestarikan: Dari Pencak Silat sampai Egrang
  • Sports

Olahraga Tradisional yang Harus Dilestarikan: Dari Pencak Silat sampai Egrang

Matthew King September 26, 2025
Olahraga Tradisional yang Harus Dilestarikan: Dari Pencak Silat sampai Egrang

Olahraga Tradisional

Olahraga tradisional yang harus dilestarikan dari pencak silat sampai egrang adalah bukti bahwa kebugaran, persatuan, dan identitas bisa lahir dari hal sederhana: kayu panjang, tali rafia, tanah lapang, dan tawa anak-anak; karena di tengah arus globalisasi dan dominasi olahraga barat seperti sepak bola dan basket, puluhan olahraga tradisional Indonesia kini berada di ujung kepunahan, ditinggalkan generasi muda yang lebih memilih main game daripada bermain gobak sodor, tidak mengenal arti egrang, atau bahkan belum pernah melihat langsung permainan benteng โ€” padahal di balik setiap gerakan, ada filosofi hidup, latihan fisik, dan ikatan sosial yang tak ternilai harganya. Dulu, banyak yang mengira “olahraga tradisional = hanya permainan anak-anak, tidak serius, tidak kompetitif”. Kini, semakin banyak ahli budaya, pendidik, dan pemerintah menyadari bahwa olahraga lokal bukan sekadar hiburan โ€” tapi sarana pembentukan karakter, penanaman nilai gotong royong, disiplin, strategi, dan cinta tanah air sejak dini. Banyak dari mereka yang rela membuka sanggar kecil, mengajar di sekolah dasar, atau membuat video dokumenter hanya untuk memastikan bahwa cucu-cucunya masih bisa merasakan sensasi menang dalam permainan dakon atau bangga saat bisa berdiri tegak di atas egrang selama 10 meter. Yang lebih menarik: UNESCO telah mengakui Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia sejak 2019, membuktikan bahwa olahraga tradisional Indonesia memiliki nilai universal yang dihormati dunia.

Faktanya, menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Katadata, dan survei 2025, lebih dari 70% anak usia 6โ€“12 tahun di perkotaan tidak pernah mencoba olahraga tradisional, dan hanya 15% sekolah dasar yang masih rutin mengajarkannya sebagai bagian dari ekstrakurikuler. Banyak permainan seperti congklak, gasing, petak umpet, dan lompat tali kini hanya dikenal lewat cerita orang tua, bukan pengalaman langsung. Banyak peneliti dari Universitas Negeri Jakarta, UNY, dan IPB membuktikan bahwa โ€œanak yang aktif bermain olahraga tradisional memiliki kemampuan sosialisasi, kerja tim, dan kreativitas 40% lebih tinggi dibanding yang hanya bermain gadgetโ€. Yang membuatnya makin kuat: pelestarian olahraga tradisional bukan soal nostalgia โ€” tapi soal mempertahankan akar identitas bangsa di tengah derasnya arus budaya asing. Kini, menghidupkan kembali permainan tradisional bukan lagi mimpi โ€” tapi misi nasional yang bisa dimulai dari hal kecil: mengajak anak bermain gobak sodor di halaman rumah.

Artikel ini akan membahas:

  • Kenapa olahraga tradisional penting dilestarikan
  • 10 olahraga tradisional yang hampir punah
  • Nilai budaya & filosofi di balik gerakan
  • Ancaman modernisasi & digitalisasi
  • Upaya pelestarian oleh pemerintah & komunitas
  • Peran orang tua, guru, dan masyarakat
  • Panduan bagi sekolah, desa, dan LSM

Semua dibuat dengan gaya obrolan hangat, seolah kamu sedang ngobrol dengan teman yang dulu cuek soal budaya, kini justru bangga bisa bilang, “Anak saya bisa main egrang โ€” turunan dari kakeknya.” Karena kebanggaan sejati bukan diukur dari seberapa modern kita โ€” tapi seberapa dalam kita menghargai akar yang melahirkan kita.


Kenapa Olahraga Tradisional Harus Dilestarikan?

ALASANPENJELASAN
Pembentukan KarakterAjarkan kerja sama, sportivitas, disiplin, dan strategi
Identitas NasionalBedakan Indonesia dari bangsa lain
Murah & AksesibelTidak butuh alat mahal, bisa dimainkan di mana saja
Warisan LeluhurBagian dari kearifan lokal yang harus dijaga

Sebenarnya, olahraga tradisional adalah sekolah kehidupan tanpa dinding kelas.
Tidak hanya itu, murah, menyenangkan, dan mendidik.
Karena itu, harus tetap hidup.


10 Olahraga Tradisional yang Hampir Punah

๐Ÿฅ‹ 1. Pencak Silat

  • Seni bela diri dengan filosofi harmoni tubuh, jiwa, dan alam
  • Diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda

Sebenarnya, Pencak Silat bukan hanya jurus โ€” tapi ajaran hidup.
Tidak hanya itu, ajarkan hormat, sabar, dan keberanian.
Karena itu, wajib dilestarikan.


๐Ÿชข 2. Egrang (Sepeda Kayu)

  • Berjalan di atas kayu tinggi dengan tali pengikat
  • Latih keseimbangan, fokus, dan keberanian

Sebenarnya, egrang adalah simbol kemandirian dan ketangguhan.
Tidak hanya itu, seru dan menantang.
Karena itu, jangan biarkan punah.


๐Ÿƒโ€โ™‚๏ธ 3. Gobak Sodor

  • Permainan beregu: satu tim bertahan, satu tim menerobos garis
  • Ajarkan strategi, kecepatan, dan kekompakan

Sebenarnya, gobak sodor adalah pelajaran militer mini untuk anak-anak.
Tidak hanya itu, seru dan edukatif.
Karena itu, sempurna untuk sekolah.


๐Ÿงฑ 4. Benteng

  • Permainan tim: rebut benteng lawan tanpa tertangkap
  • Butuh kecepatan, koordinasi, dan kecerdikan

Sebenarnya, benteng ajarkan cara bekerja dalam kelompok.
Tidak hanya itu, minim cedera, maksimal keseruan.
Karena itu, ideal untuk anak.


๐Ÿ” 5. Congklak (Dakon)

  • Permainan strategi dengan biji dan lubang kayu
  • Latih logika, perhitungan, dan kesabaran

Sebenarnya, congklak adalah matematika tradisional yang menyenangkan.
Tidak hanya itu, bisa dimainkan semua usia.
Karena itu, sangat bernilai.


๐ŸŒ€ 6. Gasing (Gasing Panjang)

  • Memutar gasing kayu sepanjang mungkin
  • Butuh teknik, ketelitian, dan kekuatan tangan

Sebenarnya, gasing ajarkan fokus dan ketekunan.
Tidak hanya itu, ajang kompetisi di banyak daerah.
Karena itu, jangan remehkan.


๐Ÿคผ 7. Tarik Tambang

  • Permainan kekuatan tim, sering jadi bagian upacara adat
  • Bangun solidaritas dan semangat juang

Sebenarnya, tarik tambang adalah metafora kebersamaan.
Tidak hanya itu, mudah diadakan, besar dampaknya.
Karena itu, wajib ada di setiap acara desa.


๐ŸŽฏ 8. Sumpitan

  • Tradisional Dayak Kalimantan, digunakan untuk berburu & perlombaan
  • Butuh presisi, napas stabil, dan konsentrasi tinggi

Sebenarnya, sumpitan adalah warisan suku yang harus dihormati.
Tidak hanya itu, ajarkan kedisiplinan.
Karena itu, lestarikan dengan etika.


๐ŸŒ 9. Lompat Karet

  • Permainan ritmis dengan karet panjang, lagu, dan pola lompat
  • Latih koordinasi mata-kaki dan kreativitas

Sebenarnya, lompat karet ajarkan irama dan kerja sama.
Tidak hanya itu, sangat populer di kalangan anak perempuan.
Karena itu, jangan biarkan hilang.


๐Ÿงฉ 10. Kubuk Kubik Rumbia

  • Permainan anak Betawi: lempar batu kecil, ambil objek tanpa sentuh rintangan
  • Latih motorik halus dan konsentrasi

Sebenarnya, permainan ini seperti โ€œjacksโ€ versi nusantara.
Tidak hanya itu, unik dan jarang diketahui.
Karena itu, butuh dokumentasi.


Nilai Budaya & Filosofi di Balik Setiap Gerakan

OLAHRAGAFILOSOFI
Pencak SilatHarmoni, rendah hati, tidak menyerang duluan
EgrangBerdiri tegak di atas tantangan, percaya diri
Gobak SodorStrategi, kekompakan, pantang menyerah
CongklakKeseimbangan, perencanaan, kesabaran
Tarik TambangGotong royong, kekuatan kolektif > individu

Sebenarnya, setiap gerakan menyimpan makna yang dalam.
Tidak hanya itu, diajarkan secara turun-temurun.
Karena itu, bukan sekadar permainan โ€” tapi ajaran hidup.


Ancaman Modernisasi: Gawai, Globalisasi, dan Minim Dukungan

ANCAMANDAMPAK
Dominasi GawaiAnak lebih suka main HP daripada main di luar
Minim KurikulumSekolah fokus pada olahraga formal, bukan tradisional
UrbanisasiLapangan terbatas, anak tinggal di apartemen
Stigma โ€œKunoโ€Dianggap tidak keren, tidak kompetitif

Sebenarnya, modernisasi sering datang tanpa dialog.
Tidak hanya itu, menggerus ruang untuk permainan tradisional.
Karena itu, butuh intervensi cepat.


Upaya Pelestarian: Sekolah, Festival, dan Digitalisasi

๐Ÿซ Masukkan ke Kurikulum Sekolah Dasar

  • Jadikan ekstrakurikuler wajib
  • Libatkan guru olahraga & komunitas lokal

Sebenarnya, sekolah adalah garda terdepan pelestarian budaya.
Tidak hanya itu, anak-anak paling terbuka menerima.
Karena itu, prioritas utama.


๐ŸŽ‰ Festival Olahraga Tradisional

  • Lomba egrang, gobak sodor, tarik tambang antar desa/kelurahan
  • Libatkan media, bikin viral

Sebenarnya, festival ciptakan kebanggaan & semangat kompetisi sehat.
Tidak hanya itu, ajang silaturahmi.
Karena itu, sangat efektif.


๐Ÿ“ฑ Digitalisasi & Konten Edukatif

  • Buat video YouTube, TikTok, Instagram tentang cara bermain
  • Game edukatif: โ€œSimulasi Gobak Sodorโ€ atau โ€œBelajar Pencak Silatโ€

Sebenarnya, gunakan musuh sebagai alat pelestarian: gawai bisa jadi jembatan.
Tidak hanya itu, jangkauan luas.
Karena itu, inovatif dan relevan.


Peran Masyarakat: Orang Tua, Guru, dan Komunitas Lokal

๐Ÿ‘จโ€๐Ÿ‘ฉโ€๐Ÿ‘ง Orang Tua

  • Ajak anak bermain di halaman, cerita masa kecil
  • Batasi screen time, ganti dengan aktivitas fisik

Sebenarnya, orang tua adalah role model pertama.
Tidak hanya itu, contoh nyata lebih berdampak dari nasihat.
Karena itu, mulailah dari rumah.


๐Ÿง‘โ€๐Ÿซ Guru & Sekolah

  • Sisipkan olahraga tradisional di jam olahraga
  • Adakan lomba antarkelas

Sebenarnya, guru punya pengaruh besar terhadap minat siswa.
Tidak hanya itu, sekolah punya fasilitas.
Karena itu, harus proaktif.


๐Ÿค Komunitas Lokal

  • Bentuk sanggar kecil, latih anak-anak
  • Kolaborasi dengan pemerintah desa/kelurahan

Sebenarnya, pelestarian dimulai dari lingkungan terkecil.
Tidak hanya itu, gotong royong adalah jiwanya.
Karena itu, harus bersama.


Penutup: Warisan Bukan Hanya Soal Kenangan โ€” Tapi Identitas yang Harus Hidup

Olahraga tradisional yang harus dilestarikan dari pencak silat sampai egrang bukan sekadar daftar permainan tempo dulu โ€” tapi pengakuan bahwa identitas bangsa tidak dibangun dari gedung tinggi atau teknologi canggih, tapi dari hal-hal sederhana yang mengakar: dari tawa anak-anak yang berlari di tanah lapang, dari jeritan riang saat egrang roboh, dari tepuk tangan saat tim gobak sodor berhasil menerobos garis; bahwa kebugaran, kekompakan, dan kecerdasan bisa tumbuh tanpa listrik, tanpa internet, hanya dengan kayu, tali, dan semangat bermain.

Kamu tidak perlu jadi budayawan untuk berkontribusi.
Cukup ajak anakmu bermain congklak, dukung festival lokal, atau rekam video nenekmu main dakon.

Karena pada akhirnya,
setiap kali anak tersenyum saat main benteng, setiap kali sekolah mengadakan lomba tarik tambang, setiap kali video egrang viral di TikTok โ€” adalah bukti bahwa kamu tidak hanya melestarikan permainan โ€” tapi menyelamatkan jiwa bangsa; tidak hanya mengingat masa lalu โ€” tapi memastikan masa depan yang masih punya akar.

Akhirnya, dengan satu keputusan:
๐Ÿ‘‰ Jadikan budaya lokal sebagai fondasi, bukan pelengkap
๐Ÿ‘‰ Prioritaskan nilai, bukan kemewahan
๐Ÿ‘‰ Percaya bahwa kebanggaan sejati lahir dari pemahaman akan asal-usul

Kamu bisa menjadi bagian dari generasi yang tidak hanya mengejar modernitas โ€” tapi juga menjaga jati diri, tidak hanya mengadopsi budaya asing โ€” tapi juga membanggakan warisan sendiri.

Jadi,
jangan anggap olahraga tradisional hanya permainan anak-anak.
Jadikan sebagai benteng terakhir: bahwa di tengah gelombang globalisasi, masih ada anak Indonesia yang bisa menang dalam permainan gobak sodor, berdiri tegak di atas egrang, dan bangga karena ia tahu dari mana ia berasal.
Dan jangan lupa: di balik setiap โ€œAlhamdulillah, anak saya bisa main egrangโ€ dari seorang ayah yang dulu juga belajar dari kakeknya, ada pilihan bijak untuk tidak menyerah, tidak mengabaikan, dan memilih mewariskan โ€” meski harus melawan arus, membuat mainan sendiri, dan mengajarkan satu per satu gerakannya.

Karena kebanggaan sejati bukan diukur dari seberapa modern kita โ€” tapi seberapa dalam kita menghargai akar yang melahirkan kita.

Sebenarnya, alam tidak butuh kita.
Tentu saja, kita yang butuh alam untuk bertahan hidup.
Dengan demikian, menjaganya adalah bentuk rasa syukur tertinggi.

Padahal, satu generasi yang peduli bisa mengubah masa depan.
Akhirnya, setiap tindakan pelestarian adalah investasi di masa depan.
Karena itu, mulailah dari dirimu โ€” dari satu keputusan bijak.

About the Author

Matthew King

Administrator

View All Posts

Post navigation

Previous: Tren Baru di TikTok yang Sedang Viral di Kalangan Anak Muda Indonesia
Next: Peneliti ITB Temukan Cara Baru Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

Related Stories

Timnas Indonesia U-17 Tersingkir dari Piala Dunia U-17 2025
  • Sports

Timnas Indonesia U-17 Tersingkir dari Piala Dunia U-17 2025

Matthew King November 12, 2025
Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik di Bawah 1 Juta untuk Pemula
  • Sports

Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik di Bawah 1 Juta untuk Pemula

Matthew King October 25, 2025
Olahraga Kardio Terbaik untuk yang Sibuk Kerja tapi Ingin Sehat
  • Sports

Olahraga Kardio Terbaik untuk yang Sibuk Kerja tapi Ingin Sehat

Matthew King October 15, 2025

Trending News

Etika Digital: Bijak Bersosial Media di Era Internet Etika Digital: Bijak Bersosial Media di Era Internet 1
  • News

Etika Digital: Bijak Bersosial Media di Era Internet

December 4, 2025
Dampak Positif Membaca 10 Menit Sehari bagi Kinerja Otak Dampak Positif Membaca 10 Menit Sehari bagi Kinerja Otak 2
  • Health
  • Science

Dampak Positif Membaca 10 Menit Sehari bagi Kinerja Otak

December 3, 2025
Kasus Ridwan Kamil dan Dana Non-Budgeter: KPK Dalami Aliran Dana Bank BJB Kasus Ridwan Kamil dan Dana Non-Budgeter: KPK Dalami Aliran Dana Bank BJB 3
  • News

Kasus Ridwan Kamil dan Dana Non-Budgeter: KPK Dalami Aliran Dana Bank BJB

December 2, 2025
Mendagri soal Banjir Sumatra Belum Bencana Nasional: Perlakuan Sudah Mendagri soal Banjir Sumatra Belum Bencana Nasional: Perlakuan Sudah 4
  • News

Mendagri soal Banjir Sumatra Belum Bencana Nasional: Perlakuan Sudah

December 1, 2025
7 Buah yang Bisa Menurunkan Darah Tinggi Secara Alami 7 Buah yang Bisa Menurunkan Darah Tinggi Secara Alami 5
  • Health

7 Buah yang Bisa Menurunkan Darah Tinggi Secara Alami

November 29, 2025

Categories

Animal Baju Business E-commerce Finance Health Marketing News Newsbeat Online Games Pet Care Property Science Sports Stories Tech Technology Travel Viral World

Connect with Us

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • VK
  • Youtube
  • Instagram

You may have missed

Etika Digital: Bijak Bersosial Media di Era Internet
  • News

Etika Digital: Bijak Bersosial Media di Era Internet

Matthew King December 4, 2025
Dampak Positif Membaca 10 Menit Sehari bagi Kinerja Otak
  • Health
  • Science

Dampak Positif Membaca 10 Menit Sehari bagi Kinerja Otak

Matthew King December 3, 2025
Kasus Ridwan Kamil dan Dana Non-Budgeter: KPK Dalami Aliran Dana Bank BJB
  • News

Kasus Ridwan Kamil dan Dana Non-Budgeter: KPK Dalami Aliran Dana Bank BJB

Matthew King December 2, 2025
Mendagri soal Banjir Sumatra Belum Bencana Nasional: Perlakuan Sudah
  • News

Mendagri soal Banjir Sumatra Belum Bencana Nasional: Perlakuan Sudah

Matthew King December 1, 2025

author

Joker Eighty One

Informasi Indonesia

Informasi Indonesia Terupdate Seputar Negara Indonesia.

https://linklist.bio/joker81official

joker81 link alternatif

joker81 link login

joker81 link

joker81 Official

Tags

AI Tools Berita Korupsi Wakanda Daftar Kasus Korupsi Terbaru Fashion Fasilitas Bathub Hotel Budget-Friendly di Bali Hotel dengan Kolam Renang Hotel Murah di Bali Kecerdasan Buatan Keuangan Digital Koruptor Wakanda Terkenal Mendapatkan Uang Peluang Uang Online Pemberantasan Korupsi Penghasilan Online Penginapan Hemat di Bali Penyalahgunaan Kekuasaan di Wakanda Pertanggungjawaban Pemerintah Wakanda Reformasi Sistem Hukum Wakanda Skandal Korupsi Wakanda Sport Strategi Pemasaran AI Teknologi AI Tindak Pidana Korupsi Tips Bisnis AI Transformasi Bisnis AI Transparansi Keuangan Wakanda

Categories

Animal Baju Business E-commerce Finance Health Marketing News Newsbeat Online Games Pet Care Property Science Sports Stories Tech Technology Travel Viral World

Recent Posts

  • Etika Digital: Bijak Bersosial Media di Era Internet
  • Dampak Positif Membaca 10 Menit Sehari bagi Kinerja Otak
  • Kasus Ridwan Kamil dan Dana Non-Budgeter: KPK Dalami Aliran Dana Bank BJB
  • Mendagri soal Banjir Sumatra Belum Bencana Nasional: Perlakuan Sudah
  • 7 Buah yang Bisa Menurunkan Darah Tinggi Secara Alami
  • Home
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • VK
  • Youtube
  • Instagram
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.