Delapan Kecamatan
Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ditetapkan dalam status siaga cuaca ekstrem. Penetapan status tersebut menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi curah hujan lebat hingga sangat lebat yang diperkirakan melanda wilayah Sukabumi dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, mengatakan delapan kecamatan yang masuk kategori siaga antara lain Cidadap, Cidolog, Cikakak, Cikidang, Cisolok, Kabandungan, Palabuhanratu, dan Tegalbuleud. Seluruh wilayah tersebut dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan tanah longsor.
โBMKG telah mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya hujan lebat hingga sangat lebat di Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan analisis risiko, ada delapan kecamatan yang kami tetapkan berstatus siaga,โ ujar Eki, Rabu (17/12/2025).
Kecamatan Lain Berstatus Waspada
Selain delapan kecamatan berstatus siaga, Eki menyebutkan wilayah kecamatan lainnya di Kabupaten Sukabumi berada dalam status waspada. Meski tidak setinggi status siaga, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tetap berpeluang menimbulkan dampak, terutama di wilayah dengan kontur perbukitan dan aliran sungai aktif.
โKami di BPBD terus bersiaga menyikapi peringatan dini tersebut. Koordinasi dengan aparat kecamatan, desa, hingga relawan kebencanaan sudah kami tingkatkan,โ jelasnya.
BPBD juga mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang bermukim di daerah rawan longsor, bantaran sungai, dan kawasan pesisir selatan Sukabumi.
Intensitas Bencana Hidrometeorologi Meningkat
Dalam beberapa hari terakhir, curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Sukabumi telah berdampak pada meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi. Banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah tercatat terjadi di sejumlah wilayah.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengungkapkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi pada periode Senin (15/12/2025) hingga Selasa (16/12/2025) telah menambah daftar panjang kejadian bencana di daerah tersebut.
โHasil pendataan di lapangan menunjukkan sedikitnya ada enam kecamatan yang terdampak bencana akibat cuaca ekstrem dalam dua hari terakhir,โ kata Daeng.
Enam kecamatan yang terdampak antara lain Jampangtengah, Palabuhanratu, Parungkuda, Simpenan, Warungkiara, dan Cikembar.
Sawah Terendam dan Infrastruktur Rusak
Di Kecamatan Jampangtengah, banjir dilaporkan terjadi di Kampung Tangkil RT 023 dan RT 024/007, Desa Bantargadung. Luapan air menggenangi lahan persawahan seluas kurang lebih 10 hektare, sehingga tanaman padi terancam gagal panen.
Sementara itu, di Kecamatan Palabuhanratu, cuaca ekstrem menyebabkan satu unit rumah warga di Kampung Bagbagan RT 01/01, Desa Jayanti, ambruk akibat terpaan hujan deras dan angin kencang.
Kerusakan infrastruktur juga terjadi di Kecamatan Parungkuda, di mana sebuah jembatan sepanjang 160 meter dengan lebar 1 meter di Kampung Cipanggulaan, Desa Pondokkaso Landeuh, dilaporkan putus akibat tergerus arus sungai yang meluap.

Longsor Putus Akses Jalan dan Warga Diungsikan
Bencana banjir dan tanah longsor juga melanda Kecamatan Simpenan, tepatnya di Kampung Cimalaka dan Kampung Cipicung, Desa Mekarasih. Longsoran tanah mengakibatkan beberapa titik di ruas jalan penghubung BagbaganโWarungkiara tertutup material longsor, sehingga menghambat mobilitas warga.
Di Kecamatan Warungkiara, tanah longsor terjadi di Desa Bantarkalong akibat hujan deras dengan durasi yang cukup lama. Material tanah menutup sejumlah ruas jalan desa dan memerlukan penanganan darurat dari petugas gabungan.
Adapun di Kecamatan Cikembar, terjadi pergerakan tanah di Kampung Cimenteng RT 01/05, Desa Sukamulya. Dampaknya, satu rumah mengalami rusak berat akibat ambles, sementara tiga rumah lainnya terancam. Seluruh penghuni rumah tersebut telah diungsikan untuk mengantisipasi pergerakan tanah susulan.
BPBD Tingkatkan Kesiapsiagaan
BPBD Kabupaten Sukabumi memastikan terus meningkatkan kesiapsiagaan dengan menyiagakan personel, peralatan, serta logistik darurat. Koordinasi lintas instansi, termasuk dengan TNI, Polri, relawan, dan pemerintah desa, juga diperkuat guna mempercepat penanganan apabila terjadi bencana lanjutan.
โMasyarakat kami imbau untuk terus memantau informasi resmi cuaca dan kebencanaan, serta segera melapor jika melihat tanda-tanda bahaya seperti retakan tanah atau peningkatan debit air sungai,โ pungkas Daeng.
Untuk perkembangan terkini seputar cuaca ekstrem, bencana alam, dan informasi nasional lainnya, masyarakat dapat mengikuti pembaruan melalui <a href=”https://informasindonesia.com”>informasindonesia.com</a>, yang secara rutin menyajikan berita aktual dan terpercaya.