Skip to content
December 21, 2025
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • VK
  • Youtube
  • Instagram

informasi indonesia

Informas Indonesia Terkini Seputar Negara KONOHA

banner-promo-full-blue-revised
Primary Menu
  • Home
  • Single Post
  • Main Banner
    • Free
      • Tab, Slider and Trending
      • Editor, Slider and Tab
      • Slider and Trending
      • Slider, Editor and Tab
    • Pro
      • Tab, Slider and Trending
      • Tab, Slider and Editor
      • Slider, Editor and Trending
      • Slider and Trending
      • Slider and Tab
      • Slider and Editor
      • Carousel
  • Archive
    • Free
      • List Layout
      • List Right Layout
      • Full Title after Image
      • Full Title before Image
    • Pro
      • 2 Column Grid
      • 3 Column Grid
      • List Layout
      • List Right Layout
      • List Alternative
      • Masonry
      • Full Title after Image
      • Full Title before Image
      • Full Title over Image
  • All Demos
    • Free
      • Sport
      • Fashion
      • Classic
      • Food Recipe
      • Travel
    • Pro
      • Morenews Pro
      • Sport Pro
      • Fashion Pro
      • Classic Pro
      • Food Recipe Pro
      • Travel Pro
      • Online Mag Pro
      • Crypto News Pro
      • Fitness Pro
Watch Videos
  • Home
  • Business
  • DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga
  • Business

DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga

Matthew King December 16, 2025
DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga

DPR Minta OJK

Komisi III DPR RI kembali mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghapus aturan yang membolehkan penagihan utang oleh debt collector pihak ketiga, yang kerap dikenal dengan istilah mata elang (matel). Desakan ini muncul menyusul kembali terjadinya sejumlah kasus penagihan utang yang berujung pada tindak pidana kekerasan dan menimbulkan korban luka.

Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menyampaikan kritik keras terhadap regulasi OJK yang dinilai tidak efektif dan justru membuka ruang terjadinya pelanggaran hukum di lapangan. Pernyataan tersebut disampaikan Abdullah menanggapi peristiwa penagihan utang yang berujung kekerasan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12), serta kejadian serupa di Jalan Juanda, Depok, Sabtu (13/12).

“Ini sudah kali kedua saya meminta OJK menghapus aturan penagihan utang oleh pihak ketiga,” ujar Abdullah, Senin (15/12), seperti dikutip dari Antara.

DPR Nilai Aturan OJK Tidak Efektif

Abdullah secara khusus menyoroti Peraturan OJK (POJK) Nomor 35 Tahun 2018 dan POJK Nomor 22 Tahun 2023, yang mengatur mekanisme penagihan utang oleh pihak ketiga. Menurutnya, keberadaan aturan tersebut tidak disertai pengawasan yang memadai, sehingga kerap disalahgunakan oleh oknum debt collector di lapangan.

Ia juga mempertanyakan dasar hukum OJK dalam menerbitkan regulasi yang membolehkan penagihan utang oleh pihak ketiga. Pasalnya, dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, tidak terdapat ketentuan yang secara tegas memberikan mandat penagihan kepada pihak ketiga.

“Undang-undang jaminan fidusia tidak pernah mengatur bahwa penagihan utang wajib dilakukan oleh pihak ketiga. Yang memiliki kewenangan adalah kreditur,” tegas Abdullah.

Menurutnya, dalam situasi maraknya kekerasan penagihan utang, OJK harus bertanggung jawab penuh atas regulasi yang dibuatnya. OJK dinilai tidak boleh menerbitkan aturan tanpa mitigasi risiko yang kuat terhadap perlindungan konsumen.

Dorongan Kembalikan Penagihan ke Kreditur

Abdullah menegaskan bahwa penagihan utang seharusnya dikembalikan kepada pelaku usaha jasa keuangan atau kreditur, tanpa melibatkan pihak ketiga. Langkah ini dinilai lebih aman, transparan, dan dapat meminimalisasi potensi tindak pidana.

“Mengembalikan penagihan utang kepada pelaku usaha jasa keuangan tanpa melibatkan pihak ketiga. Tata kelola penagihan harus mengedepankan perlindungan konsumen dan tidak rentan terhadap tindak pidana,” ujarnya.

Ia juga meminta OJK bersama aparat kepolisian untuk menindak tegas perusahaan pembiayaan yang masih menggunakan jasa debt collector pihak ketiga dengan cara-cara yang melanggar hukum.

“Periksa dan usut pelaku usaha jasa keuangan terkait. Jika terbukti melanggar, berikan sanksi tegas baik secara etik maupun pidana,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Kepolisian Akui Cara Penagihan Bermasalah

Sementara itu, pihak kepolisian turut mengakui adanya persoalan serius dalam praktik penagihan utang oleh mata elang. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Panglima Budi Hermanto menyatakan bahwa perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap metode penagihan yang dilakukan pihak ketiga.

Pernyataan ini disampaikan menyusul insiden penyerangan di Kalibata yang menewaskan dua orang dan melibatkan enam anggota Polres Yanma. Menurut Budi, cara penagihan yang dilakukan selama ini sering kali tidak sesuai prosedur dan memicu konflik.

“Dari situasi di lapangan selama beberapa dekade terakhir, memang ada cara yang salah dalam melakukan penagihan,” ujar Budi kepada wartawan, Minggu (14/12).

Ia menegaskan bahwa debt collector seharusnya mengedepankan cara administratif dan persuasif, bukan dengan pemaksaan di jalan raya.

“Tidak perlu dorong atau tarik paksa pelanggan di jalan. Ini yang menjadi keprihatinan kita bersama,” katanya.

Putusan MK Perkuat Posisi Debitur

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) telah mempertegas larangan penarikan paksa objek fidusia oleh perusahaan leasing maupun debt collector. Dalam Putusan MK Nomor 18/PUU-XVII/2019 tanggal 6 Januari 2020, MK menyatakan bahwa eksekusi jaminan fidusia tidak boleh dilakukan sepihak tanpa putusan pengadilan.

Putusan tersebut bersifat final dan mengikat, sehingga setiap tindakan penarikan paksa kendaraan atau aset lain tanpa proses hukum yang sah dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum.

MK juga menegaskan bahwa kewajiban debitur membayar utang tidak dapat dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan, ancaman, atau penghinaan terhadap harkat dan martabat manusia.

Perlindungan Konsumen Jadi Sorotan

Maraknya kasus penagihan utang dengan kekerasan menegaskan pentingnya perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan. Informasi seputar regulasi keuangan dan perlindungan konsumen juga banyak dibahas melalui media nasional, salah satunya di <a href=”https://informasindonesia.com”>informasindonesia.com</a>, yang secara rutin mengulas kebijakan OJK dan isu hukum keuangan.

DPR berharap OJK segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap regulasi penagihan utang dan mengambil langkah konkret agar kejadian serupa tidak terus berulang di tengah masyarakat.

About the Author

Matthew King

Administrator

View All Posts

Post navigation

Previous: Gunung Semeru Alami 83 Kali Gempa Letusan, Status Masih Siaga Level III
Next: Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem

Related Stories

Demo Buruh di Jakarta Hari Ini, Tuntut UMP DKI Naik Rp6 Juta
  • Business

Demo Buruh di Jakarta Hari Ini, Tuntut UMP DKI Naik Rp6 Juta

Matthew King November 17, 2025
MKD: Eko Patrio Langgar Kode Etik, Sanksi Nonaktif dari DPR 4 Bulan
  • Business

MKD: Eko Patrio Langgar Kode Etik, Sanksi Nonaktif dari DPR 4 Bulan

Matthew King November 5, 2025
Ratusan Lubang Tambang Emas Ditemukan di Gunung Halimun Salak
  • Business

Ratusan Lubang Tambang Emas Ditemukan di Gunung Halimun Salak

Matthew King November 1, 2025

Trending News

BNI & BUMN Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra BNI & BUMN Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra 1
  • News

BNI & BUMN Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra

December 20, 2025
Registrasi SIM Card Pakai Wajah Mulai 1 Januari 2026, Di Mana Data Biometrik Disimpan? Registrasi SIM Card Pakai Wajah Mulai 1 Januari 2026, Di Mana Data Biometrik Disimpan? 2
  • News

Registrasi SIM Card Pakai Wajah Mulai 1 Januari 2026, Di Mana Data Biometrik Disimpan?

December 19, 2025
Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem 3
  • News

Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem

December 17, 2025
DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga 4
  • Business

DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga

December 16, 2025
Gunung Semeru Alami 83 Kali Gempa Letusan, Status Masih Siaga Level III Gunung Semeru Alami 83 Kali Gempa Letusan, Status Masih Siaga Level III 5
  • News

Gunung Semeru Alami 83 Kali Gempa Letusan, Status Masih Siaga Level III

December 14, 2025

Categories

Animal Baju Business E-commerce Finance Health Marketing News Newsbeat Online Games Pet Care Property Science Sports Stories Tech Technology Travel Viral World

Connect with Us

  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • VK
  • Youtube
  • Instagram

You may have missed

BNI & BUMN Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
  • News

BNI & BUMN Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra

Matthew King December 20, 2025
Registrasi SIM Card Pakai Wajah Mulai 1 Januari 2026, Di Mana Data Biometrik Disimpan?
  • News

Registrasi SIM Card Pakai Wajah Mulai 1 Januari 2026, Di Mana Data Biometrik Disimpan?

Matthew King December 19, 2025
Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem
  • News

Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem

Matthew King December 17, 2025
DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga
  • Business

DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga

Matthew King December 16, 2025

author

Joker Eighty One

Informasi Indonesia

Informasi Indonesia Terupdate Seputar Negara Indonesia.

https://linklist.bio/joker81official

joker81 link alternatif

joker81 link login

joker81 link

joker81 Official

Tags

AI Tools Berita Korupsi Wakanda Daftar Kasus Korupsi Terbaru Fashion Fasilitas Bathub Hotel Budget-Friendly di Bali Hotel dengan Kolam Renang Hotel Murah di Bali Kecerdasan Buatan Keuangan Digital Koruptor Wakanda Terkenal Mendapatkan Uang Peluang Uang Online Pemberantasan Korupsi Penghasilan Online Penginapan Hemat di Bali Penyalahgunaan Kekuasaan di Wakanda Pertanggungjawaban Pemerintah Wakanda Reformasi Sistem Hukum Wakanda Skandal Korupsi Wakanda Sport Strategi Pemasaran AI Teknologi AI Tindak Pidana Korupsi Tips Bisnis AI Transformasi Bisnis AI Transparansi Keuangan Wakanda

Categories

Animal Baju Business E-commerce Finance Health Marketing News Newsbeat Online Games Pet Care Property Science Sports Stories Tech Technology Travel Viral World

Recent Posts

  • BNI & BUMN Peduli Gerak Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
  • Registrasi SIM Card Pakai Wajah Mulai 1 Januari 2026, Di Mana Data Biometrik Disimpan?
  • Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem
  • DPR Minta OJK Hapus Aturan yang Membolehkan Debt Collector Pihak Ketiga
  • Gunung Semeru Alami 83 Kali Gempa Letusan, Status Masih Siaga Level III
  • Home
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • VK
  • Youtube
  • Instagram
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.